mahupun seorang muslim dan muslimah

kehidupan kita sama saja tapi yang menbezakan kita adalah iman dan takwa seorang itu..............renunglah kata-kata ustaz.disitu ada kebenaran akan terbongkar.

Ahad, 11 Disember 2011

doa jodoh kepada seseorang

Ya Tuhan, kalau dia memang jodohku,
dekatkanlah….


Tapi kalau bukan jodohku,
maka jodohkanlah…


Jika dia tidak sejodoh denganku,
maka jadikanlah kami jodoh…


Kalau dia bukan jodohku,
Jangan sampai dia dapat jodoh yang lain selain aku…


Kalau dia tidak dapat dijodohkan denganku,
Jangan sampai dia dapat jodoh yang lain, biarkan dia tidak berjodoh sama seperti diriku, 

Dan semasa dia telah tidak memiliki jodoh,
Jodohkanlah kami kembali…


Kalau dia jodoh orang lain,
Putuskanlah, Jodohkanlah denganku..


Jika dia tetap menjadi jodoh orang lain,
Biar orang itu bertemu jodoh dengan yang lain dan kemudian
Jodohkanlah kembali dia denganku…


Ok di atas doa yang lawak, di bawah ini pula doa yang diamalkan oleh Nabi Zakaria A.S
Doa Minta Jodoh dan Keturunan yang Baik


Maksudnya :”Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidupku seorang diri, dan Engkaulah pewaris yang paling baik.” (AlQuran: Al-Anbiya’: 89).



Maksudnya: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sungguh Engkau Maha Pendengar doa.” (Surah Al ‘Imran: 38).

Penjelasan:
Doa di atas baik sekali dibaca oleh orang-orang yang belum mempunyai keturunan dan pasangan hidup. Juga baik sekali dibaca oleh setiap muslim agar diberi keturunan yang soleh.

Kedua ayat diatas merupakan doanya Nabi Zakaria A.S. agar diberi keturunan sebagai penerus perjuangannya menegakkan agama Allah.

Kisah Nabi Zakaria boleh dilihat dalam Al-Our’an Surah Al-Anbiya’ ayat, 89-90; Al-Imran, 38-41

doa jodoh

Ya Allah…
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna dari sisiMu, tidak ya Rabb…
kerana Engkau pun pasti Maha Mengetahui sesungguhnya keadaanku,
Engkau tahu dulu aku ini hanyalah musuhMu yang pernah singgah di jurang nerakaMu,
dan akupun tahu, tiada seorangpun yang sempurna di dunia ini dari kesalahan atau kekurangan,

Maka, aku meminta padaMu seorang yang tak sempurna ya Rabb, Sehingga dia merasa sempurna ketika diriku hadir dalam kehidupannya keranaMu…
Seseorang yang kan kusayangi kerana kelembutan hatinya
Seseorang yang kan kucintai kerana keindahan akhlaknya
Seseorang yang kan kukasihi kerana kehalusan budinya
Seseorang yang kan kukagumi keranakesantunan sikapnya
Seseorang yang kan kupuja kerana kerendahan hati dan kesederhanaannya
Seseorang yang mahu menerimaku seikhlas hatinya…

Yang tak akan pernah ku menduakan cintanya hingga akhir hayatku tiba…
Seseorang yang kan ku hibur hatinya bila dia sedang bersedih
Seseorang yang kan ku sapu air matanya ketika dia menangis
Seseorang yang kan ku jadikan bahuku tempatnya bersandar saat dia penat
Seseorang yang kan ku dengar segala kuluh – kesahnya
Seseorang yang kan ku pertaruhkan nyawaku demi menjaga kehormatannya
Seseorang yang ketulusan dan kesetiaan hati ini hanyalah untuknya…

Yang kan slalu kujanji membersamanya hingga malaikat maut menjemputku tiba…
Ya Allah…
jadikanlah aku redha terhadap apa-apapun yang Engkau tetapkan

Dan jadikan barakah dalam apa-apa yang Engkau takdirkan,
Wahai Tuhan yang memegang hikmah segala sesuatu,
Andai Engkau berkehendak lain,
Sesungguhnya sebenar-benarnya kehidupan adalah kehidupan akhirat,
Maka jadikanlah kehendakMu, bukan kehendakku…

Sesungguhnya aku tidak mengetahui, sedangkan Engkau Maha Mengetahui,
Takdirkanlah kebaikan bagiku, dan jadikanlah hatiku meredhainya…
Hadis riwayat Abdullah bin Mas`ud ra.:
Dari Alqamah ia berkata: Aku sedang berjalan bersama Abdullah di Mina lalu ia bertemu dengan Usman yang segera bangkit dan mengajaknya bicara.

Usman berkata kepada Abdullah: Wahai Abu Abdurrahman, inginkah kamu kami kahwinkan dengan seorang perempuan yang masih belia? Mungkin ia dapat mengingatkan kembali masa lalumu yang indah.
Abdullah menjawab: Kalau kamu telah mengatakan seperti itu, maka Rasulullah saw. pun bersabda: Wahai kaum pemuda! Barang siapa di antara kamu sekalian yang sudah mampu memberi nafkah, maka hendaklah ia menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih dapat menahan pandangan mata dan melindungi kemaluan (alat kelamin). Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penawar bagi nafsu. (Shahih Muslim No.2485)